Eps 40. Maut Mengintip di Lapangan Bubat

PENDEKAR Padi Emas melangkah menyusuri  jalan berbatu di Trowulan. Seperti biasa, ibukota Kerajaan Majapahit ini ramai oleh lalulalang penduduknya.  Sebagai kota terbesar di Jawadwipa, tak mengherankan jika Trowulan menjadi daya tarik utama, bukan hanya masyarakat biasa, namun juga berbagai tipe pedagang yang datang dari berbagai daerah.

Kios gerabah yang dituju letaknya tidak jauh, dan Pendekar Padi Emas merasa tidak perlu terburu-buru. Dia mencoba menikmati setiap denyut yang terasa di kota ini. Dia menarik nafas dalam-dalam, mencoba merasakan aroma sebuah kota. Selalu menyenangkan bisa berada di kota, pikirnya.

Dia terus melangkah, menikmati dan meresapi pemandangan. Hingga dia merasa ada sesuatu yang salah.